Kegiatan Ramah Tamah Orang Tua dengan Capaska 2009
Keheningan malam berselimut rasa rindu kian menggebu menusuk kalbu terdalam Capaska 2009 yang sedang dirundung rindu orang tercintanya. Malam itu tetesan air mata sudah tak dapat tertahankan karena begitu derasnya, namun hanya tertahan dalam lubuk hati yang terdalam. Begitu rindunya mereka dengan orang-orang yang dicintainya, Ibu, Bapak, Kakak, Adik dan handai taulan.
Diawali dengan lantunan nyanyian kerinduan yang dinyanyikan ananda Yolanda yang diiringi dengan dawai gitar oleh sang gitaris Tito Riansyah menambah syahdu rasa kangen orang tua dengan putra tercintanya yang amat disayangi dan dirindukan. Baru beberapa hari mereka meninggalkan rumah untuk mengemban tugas yang amat mulia ini, sudah dirundung rindu.
Begitu bahagianya mereka saat bertemu dengan orang tua dan batin mereka tidak bisa berbohong karena begitu rindunya dengan orang tua. Begitu pun sebaliknya orang tua terhadap anak kesayangannya. Tetesan air mata Capaska dan air mata orang tua saat itu membuka keheningan malam menjadi kenangan terindah orang tua dan sang anak seakan baru bertemu setelah sekian lama berpisah.
Disela-sela kebahagian dan keharuan sungguh amat ironi sekali, satu dari Capaska bernama ananda Aulia Absari asal sekolah SMA Presiden hanya mampu menahan deru tangis dalam batinnya karena orang tercintanya tak datang berkunjung menengok sang anak yang sedang mendambakan dukungan, semangat dan support serta kasih sayang dan belaiannya. Ia hanya bisa membayangkan betapa bahagianya bila orang yang dicintainya berkunjung layaknya Capaska yang lain dan membawakan sebuah senyum serta belaian hangat sang bunda.
Sementara itu disudut ruangan tampak orang tua yang menatap keadaan anaknya dengan amat sangat, mereka kurus, mereka legam seakan begitu berat derita yang mereka alami. Namun para orang tua memberikan semangat sehingga mereka begitu bahagia dan melupakan lelah dan letihnya pendidikan Paskibraka. Begitu dahsyat belaian sang bunda sehingga mampu menghilangan keletihan selama beberapa hari latihan di lapangan.
Bersama Pengurus PPI dan Kasubdin semua bermunajat kepada Allah SWT untuk kesuksesan pengibaran 2009 nanti.
Diawali dengan lantunan nyanyian kerinduan yang dinyanyikan ananda Yolanda yang diiringi dengan dawai gitar oleh sang gitaris Tito Riansyah menambah syahdu rasa kangen orang tua dengan putra tercintanya yang amat disayangi dan dirindukan. Baru beberapa hari mereka meninggalkan rumah untuk mengemban tugas yang amat mulia ini, sudah dirundung rindu.
Begitu bahagianya mereka saat bertemu dengan orang tua dan batin mereka tidak bisa berbohong karena begitu rindunya dengan orang tua. Begitu pun sebaliknya orang tua terhadap anak kesayangannya. Tetesan air mata Capaska dan air mata orang tua saat itu membuka keheningan malam menjadi kenangan terindah orang tua dan sang anak seakan baru bertemu setelah sekian lama berpisah.
Disela-sela kebahagian dan keharuan sungguh amat ironi sekali, satu dari Capaska bernama ananda Aulia Absari asal sekolah SMA Presiden hanya mampu menahan deru tangis dalam batinnya karena orang tercintanya tak datang berkunjung menengok sang anak yang sedang mendambakan dukungan, semangat dan support serta kasih sayang dan belaiannya. Ia hanya bisa membayangkan betapa bahagianya bila orang yang dicintainya berkunjung layaknya Capaska yang lain dan membawakan sebuah senyum serta belaian hangat sang bunda.
Sementara itu disudut ruangan tampak orang tua yang menatap keadaan anaknya dengan amat sangat, mereka kurus, mereka legam seakan begitu berat derita yang mereka alami. Namun para orang tua memberikan semangat sehingga mereka begitu bahagia dan melupakan lelah dan letihnya pendidikan Paskibraka. Begitu dahsyat belaian sang bunda sehingga mampu menghilangan keletihan selama beberapa hari latihan di lapangan.
Bersama Pengurus PPI dan Kasubdin semua bermunajat kepada Allah SWT untuk kesuksesan pengibaran 2009 nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar