24 Agustus 2009

Tangis Bahagia

TANGIS BAHAGIA SANG
PEMBAWA BAKI

oleh : Arya


Baru saja selangkah dari lapangan upacara Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ini melintas selepas melaksanakan tugasnya untuk mengibarkan bendera duplikat pusaka pada hari senin tanggal 17 Agustus 2009 di Plaza Pemda Bekasi, disambut dengan sepoyan angin dan sorotan sinar mentari pagi yang mengiringi semangat Paskibraka 2009 mengibarkan sang dwi warna, Alfi pembawa baki meneteskan air mata keharuan yang amat sangat.

Bagai panas setahun ditimpa hujan sehari, Alfi menangis dengan sedu sedan seakan tiada yang peduli dengan tangisannya itu selepas ia melaksanakan tugasnya. Keharuan yang sejak tadi ia tahan karena begitu bahagia dan bangga akhirnya memuncahkan air mata dan membajiri kedua kelopak matanya yang ayu itu. Begitu terharunya ia saat Paskibraka 2009 yang dikawal oleh Yonif 202 Kodim Bekasi sebanyak 45 orang setelah melewati Gedung Wibawa Mukti kantor Bupati Bekasi. Entah apa yang dirasakan Alfi saat itu tetapi wajah dan air matanya berkata ia bangga dan bahagia seakan beban sebesar gunung telah lepas dari pundaknya.

Hatinya begitu lega dan lapang usai mengemban amanat yang amat besar ini. Setelah ia menjalani pendidikan dan latihan selama beberapa hari, keletihan dan cucuran keringat terbayar sudah. Seandainya orang tuanya melihat tangis kebahagiaan sang pembawa baki ini tentu itu menjadi catatan sejarah dalam kehidupan Alfi. Kepada siapakah tangisan itu ia berikan selain kepada orang yang ia cintai dan sayangi.

Alfi adalah sosok yang memiliki keislaman yang kuat, hatinya lembut, selembut salju. Di sekolah pun ia aktif sebagai anggota ROHIS. Dalam buku catatan hariannya selama menjadi Capaska ia rela tidak mengikuti kegiatan ROHIS hanya untuk mengikuti latihan, walau berat untuk memutuskan namun ia berani untuk memilih satu pilihan yang amat berat. Beratnya pendidikan selama menjadi Capaska telah membentuk jiwa baru, jiwa Paskibraka.

Kini kenangan membawa bendera saat pengibaran di Plaza Pemda Bekasi adalah bagian dari catatan perjalanan hidupnya yang tiada terlupakan sampai tua nanti. Sukses untukmu Alfi.

Tidak ada komentar: