Senyum Untuk Capaska 2009
Panasnya terik matahari yang membakar kulit tak membuat pudar semangat adik-adik capaska 2009 pada hari minggu itu. Begitu pula para pelatih yang gagah nan perkasa. Di sebuah gedung tua peninggalan belanda. Gedung itu menjadi saksi mereka kelak disuatu saat nanti setelah mereka lanjut usia. Dan mereka akan bercerita tentang masa dahulu. Pemandangan sekitar begitu kosong, tapi nampak beberapa kendaraan milik pemadam kebakaran yang sedang istirahat dan siap menunggu bertarung dengan si jago merah. Di halamannya yang berkerikil itu selalu dilalui oleh langkah-langkah capaska 2009 setiap hari minggu. Kerikil itupun akan menjadi saksi bahwa mereka telah diinjak-injak oleh pahlawan muda.
Wajahnya yang mulai berwarna kecoklatan dan hampir seperti warna sawo yang hampir matang, berat badannya yang turun beberapa kilo dan kelopak matanya yang mulai agak kedalam pertanda mereka sudah melalui tahapan pendidikan yang melelahkan, tapi semangat mereka semakin membara, berkobar bak api yang melahap gedung bertingkat, menggeliat dan berteriak. Siap......Pekikan itu selalu terucap dari lisan mereka acap kali para pelatih bertanya kehadapan mereka.
Kali ini mereka mulai merasakan pahit dan getirnya pendidikan di paskibraka, panas, lelah, letih bahkan menguras tenaga, tapi justru mereka tak gentar dengan tantangan itu, maju terus pantang mundur. Tekad mereka sudah bulat, keyakinan mereka sudah satu, pandangan mereka hanya satu berkibarlah sang merah putih untuk selama-lamanya.
Kini mereka sudah tahu untuk apa mereka disini, kini mereka sudah yakin apa tujuan mereka. Mereka tinggalkan ayah dan tinggalkan ibu, mereka tinggalkan saudara hanya untuk menuju medan latihan, bangun pagi-pagi menuju tempat latihan untuk mengikuti latihan dasar Paskibraka, disinilah mereka dibina dan ditema oleh pelatih perkasa untuk menjadi sang PASKIBRAKA.
Kini mereka sudah menjadi satu jiwa bersama pasukan pengibar bendera pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten Bekasi.
Wajahnya yang mulai berwarna kecoklatan dan hampir seperti warna sawo yang hampir matang, berat badannya yang turun beberapa kilo dan kelopak matanya yang mulai agak kedalam pertanda mereka sudah melalui tahapan pendidikan yang melelahkan, tapi semangat mereka semakin membara, berkobar bak api yang melahap gedung bertingkat, menggeliat dan berteriak. Siap......Pekikan itu selalu terucap dari lisan mereka acap kali para pelatih bertanya kehadapan mereka.
Kali ini mereka mulai merasakan pahit dan getirnya pendidikan di paskibraka, panas, lelah, letih bahkan menguras tenaga, tapi justru mereka tak gentar dengan tantangan itu, maju terus pantang mundur. Tekad mereka sudah bulat, keyakinan mereka sudah satu, pandangan mereka hanya satu berkibarlah sang merah putih untuk selama-lamanya.
Kini mereka sudah tahu untuk apa mereka disini, kini mereka sudah yakin apa tujuan mereka. Mereka tinggalkan ayah dan tinggalkan ibu, mereka tinggalkan saudara hanya untuk menuju medan latihan, bangun pagi-pagi menuju tempat latihan untuk mengikuti latihan dasar Paskibraka, disinilah mereka dibina dan ditema oleh pelatih perkasa untuk menjadi sang PASKIBRAKA.
Kini mereka sudah menjadi satu jiwa bersama pasukan pengibar bendera pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten Bekasi.
SEMANGAT BERJUANG PASKIBRAKA 2009
DO'A KAMI MENYERTAIMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar