04 Agustus 2009

Perjalanan

Saksi Bisu Perjalanan Capaska 2009



Minggu, 2 Agustus 2009 di sebuah gedung tua peninggalan zaman Belanda menjadi saksi bisu perjalanan anak-anak muda yang penuh girah (semangat) yang membara bak si jago merah yang tak pernah padam. Gedung Juang ’45, disanalah mereka tumbuh dan berkembang menjadi pemuda yang tangguh dan mereka selalu tersenyum melihat bangsanya dengan senyuman kebanggaan bahwasannya mereka bangga sebagai pemuda Indonesia. Mereka bangga menjadi yang terpilih diantara ratusan siswa SLTA yang ada di Kabupaten Bekasi sebagai wakil pelajar yang akan mengemban tugas yang amat mulia dan membanggakan, mengibarkan sang dwi warna untuk berkibar selama-lamanya…MERDEKA….

Dok. Infokom

Gedung Juang ’45 menjadi saksi, bahwa mereka telah berkorban dengan jiwa dan raganya untuk mengemban amanat rakyat Indonesia ini. Teriknya sang mentari dan hembusan angin dari utara ke selatan mengiringi kepergian mereka untuk berlatih di medan latihan yang lebih dahsyat dan lebih nyata.

Hari itu, adalah hari terakhir mereka menapakkan kaki di Gedung Juang ’45 untuk selama-lamanya. Setelah sekian lama mereka berlatih, makan bersama, di push up bersama, tertawa bersama, dongkol dan sedih pun bersama. Seandainya Gedung itu seperti manusia tentu dia akan melambaikan tangan dan berucap “Selamat jalan anak-anak bangsa, teruskan perjuangan para pahlawan kalian dengan tugas yang mulia ini, yakni mengibarkan sang merah putih dan berkibar di angkasa”, dengan tetesan air mata dan keharuan yang amat dalam dia ikhlas merelakan kepergian mereka untuk selama-lamanya, Capaska 2009…..Selamat Berjuang…….

Kini pekikan yel-yel Paskibraka sudah tidak bergaung lagi di Gedung Juang ’45, teriakan kata “siap”, yang selalu terucap disetiap tarikan nafas Capaska 2009 sudah nyaris tak terdengar. Kerikil-kerikil yang selalu di injak-injak pun ikut bersedih, daun-daun dan pohon-pohon juga turut meneteskan air mata. Rerumputan dan semua benda dan mahluk yang ada disana melantunkan nyanyian kerinduan, dan bertanya kapan mereka akan kembali kepangkuan Gedung Juang ’45. Mereka akan menantikan dan selalu merindukan wajah-wajah Capaska 2009.

Senyum manis Capaska 2009 dan semangatnya itu selalu terngiang dikala mereka latihan, dan kini kesunyian Gedung tua itu kembali pada keadaan semula, sepi. Usai sudah Capaska 2009 berlatih di sana ditemani Gedung tua dengan senyum yang amat membanggakan. Terima kasih Gedung Juang, kaulah yang selalu menjadi teman kami saat berlatih, kaulah yang memayungi kami saat terik sangat menyengat dan memberikan perlindungan dikala hujan turun. Kaulah saksi bisu perjalanan Capaska 2009. Selamat tinggal Gedung Juang ’45….kami selalu merindukanmu. (arya)

Tidak ada komentar: