02 Agustus 2010

Latgab

LATGAB CAPASKA KOTA VS KABUPATEN BEKASI

Suasana panas Pemda Walikota Bekasi mengingatkan kembali memorial latihan Calon Paskibraka 10 tahun silam ketika Paskibraka Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi masih menjadi satu pada tahun 1999. Sudah banyak perubahan yang signifikan di tepat itu, kolam pemancingan yang berada dipojok depan sebelah kiri gedung utama dahulunya masih berbentuk rawa yang tak terawat. Masjid yang berada di sebelah timur sekarang berubah menjadi Koperasi. Gedung DPRD tempat wakil rakyat kini beralih fungsi menjadi Masjid. Itulah kisah Plaza Pemda sepuluh tahun silam.

Minggu, 1 Agustus 2010 Capaska Kabupaten Bekasi, bertandang kembali ke Plaza Wali Kota Bekasi (sekarang), untuk mengikuti Latihan Gabungan (LATGAB) dengan Capaska Kota Bekasi. Hijau daun dan sinar mentari pagi turut menyambut kedatangan sang Legenda tua Paskibraka Dati II Bekasi (dahulunya, tahun 1999). Nampaknya semuanya menyabut dengan senyum ramah, dan kerinduan akan hentakan dan pekikan Capaska ketika berlatih. Yah, gedung dan lapangan itu menjadi saksi sejarah pendidikan Capaska selama beberapa tahun lamanya sampai adanya otonomi daerah yang memisahkan antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi.

Terik panas sudah menjadi makanan empuk untuk Capaska Kabupaten, mengingat medan latihannya yang memang sudah disetting panas. Oleh karena itu, masalah panas ketika Latgab tidak menjadi masalah baginya. Namun ada satu perbedaan dalam hal metode latihan dan gerakan PBB yang penulis lihat langsung dilapangan. Ketika Capaska Kabupaten Bekasi mencoba untuk melakukan formasi pengibaran bendera dan dilanjutkan dengan Capaska Kota secara bergantian nampak berbeda sekali. Metronom beris-berbaris yang digunakan oleh Capaska Kota cenderung lebih lambat dari Capaska Kabupaten. Dan hal itu pun dirasakan oleh Caspka Kota Bekasi.

Ketika minum dari botol mineral ukuran 1 liter, Capaska Kota Bekasi memberi lebel nama pada bagian sisi botol tersebut. Alasan yang penulis dengar dari ketua PPI Kota Bekasi adalah untuk menghindari penyakit kalau botol tersebut dicampur tanpa diberi nama dan digunakan secara bersama-sama. Cukup imiah memang, namun itulah perbedaannya, dengan Latgab kita bisa mencermin mereka tidak sekedar berkunjung untuk latihan saja tetapi juga kita perlu memperbaiki diri dari berbagai hal yang memang pada dasarnya jika suatu system memang buruk atau sudah tidak sesuai dengan kondisi perlu diperbaiki dan jangan dijadikan patokan untuk dilanjutkan. Karena kita semua butuh perbaikan, sebagaimana sebuah Hadist; “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan Kemarin esok harus lebih dari hari ini”, itulah orang yang beruntung.

Hari kian menjelang sore, nampak mentari sudah berwarna kemerah-merahan pertanda petang telah tiba. Latgab dengan Capaska Kota Bekasi akhirnya harus disudahi karena esok pagi Capaska untuk ke Jabar akan segera diberangkatkan. Selamat untuk Capaska Jabar do’a kami selalu mendukungmu untuk kesuksesan dan kejayaan Paskibraka di tanah air Indonesia, Jaya Paskibraka. (pent. Arya)